-->

UNESCO Gali Potensi Industri Kreatif di Humbang Hasundutan dkk

- 22.22
Dukungan terhadap sektor industri kreatif terus mengalir. Kali ini UNESCO dan Citi Indonesia melalui “Creative Youth Forum” memberikan program pendampingan kepada sepuluh usahawan muda asal DIY yang dianggap berpotensi berkembang dalam penguatan industri kreatif melalui jalur budaya.

UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia (Citibank) telah berkolaborasi untuk meningkatkan partisipasi pemuda dan komunitas yang tinggal di sekitar Kompleks Candi Borobudur dan Prambanan yang merupakan situs Warisan Dunia dan di sekitar Danau Toba untuk memelihara dan melestarikan warisan budaya dan alam.

Pemuda di sekitar situs warisan Indonesia dilibatkan melalui pengembangan kapasitas dan pariwisata yang berkelanjutan "Youth Economy Empowerment in Indonesia’s Heritage Sites through Capacity Building and Sustainable Tourism”.

Dengan bantuan pendanaan dari Yayasan Citi, proyek in diimplementasikan di empat kabupaten di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Klaten, Sleman, Magelang, dan Yogyakarta), dan lima kabupaten di Sumatera Utara (Humbang Hasundutan, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir).

Hal ini disampaikan oleh Elvera N Makki, Country Head of Corporate Affairs Yayasan Citi Indonesia, Kamis (15/2/18).

Dijelaskan Elvera, di Yogyakarta dan Jawa Tengah, program ini telah memberikan manfaat kepada 350 pemuda yang terlibat dalam kegiatan wirausaha terkait dengan proses pembuatan dan penjualan produk budaya maupun pertunjukan secara kreatif.

Sementara di Sumatera Utara, pemetaan budaya telah dilakukan di kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir, untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan 100 wirausahawan muda yang memiliki potensi untuk menjadi penerima manfaat pada program lanjutan.

"Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, 260 pemuda telah mengikuti Pelatihan Pengembangan Usaha. Dua Pusat Kegiatan Pemuda/Youth Centers, di Desa Karanganyar (Borobudur, Magelang) dan Desa Kebon (Bayat, Klaten), telah mengalami peningkatan dan digunakan sebagai tempat untuk memamerkan hasil karya para penerima manfaat," terang Elvera. (sumber)
Advertisement