Di antara mereka ada yang sudah menjadi pejabat, pengusaha sukses dan lain sebagainya.
Menarik untuk dicermati di kabupaten hasil pemekaran Tapanuli Utara ini terdapat Madrasah Ibtidaiyah yang telah berdiri sejak tahun 1951. (baca)
Namanya MIN Parmonangan dibangun dari sebuah sekolah milik Muhamamdiyah. Saat ini tentunya alumni sudah banyak yang sukses.
MIN serupa terdapat di Parmonangan dan Parlilitan yang mungkin saja sudah berumur serupa.
Selain itu terdapat pula Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Lae Toras, Tarabintang yang merupakan cabang dari Medan.
Pesantren ini didirikan oleh Buya Ali Akbar Marbun, kini Rais Syuriah PBNU bersama adindanya almarhum Mahmun Syarif Marbun atau dikenal dengan nama Jureman Marbun, keduanya alumni Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal, serta masyarakat sekitar.
Berdiri sejak tahun 1990-an kini alumninya telah banyak berkiprah membangun bangsa dan negara. Di antaranya turut membangun kampung halaman dengan membuka usaha maupun menjadi pegawai negeri.
Salah satu alumninya adalah Julkarnaen Marbun, yang kini mengelola sebuah usaha di Pakkat.
Untuk memperkuat tali silaturahmi antara alumni Medan dan Lae Toras telah dibentuk Forum Komunikasi Wali Santri dan Alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan dan Lae Toras di sebuah grup Whatsapp, oleh H Julkifli Marbun, MA.
Beberapa tema diskusi seperti cara mendirikan pesantren, lembaga tahfiz dll dibahas di grup tersebut.
Patut juga disebut, beberapa info dari masyarakat menyebutkan bahwa di era sebelum kemerdekaan, di Humbahas juga terdapat lembaga-lembaga pendidikan parsulukan seperti di Lae Toras dan Parlilitan.
Dokumentasi sejarah kiprah alumninya akan dapat mengungkap bagaimana peran mereka dalam membangun dan mencerdaskan bangsa.
Advertisement